Asma adalah penyakit pernapasan yang menyebabkan saluran udara di paru-paru menyempit dan meradang, yang mengganggu pernapasan. Penyebab utama asma sering kali dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Salah satu penyebab yang paling umum adalah faktor keturunan. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga yang menderita asma atau alergi, maka risiko untuk mengembangkan penyakit ini juga lebih tinggi. Genetika dapat memengaruhi cara tubuh merespons alergen atau iritan tertentu, yang bisa menyebabkan terjadinya peradangan di saluran pernapasan, memicu gejala asma. https://admin.bcfc.co.uk/
Selain faktor genetik, alergi juga memainkan peran besar dalam penyebab asma. Alergen seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, atau jamur dapat memicu reaksi alergi pada individu yang rentan, yang mengarah pada gejala asma. Ketika seseorang dengan asma terpapar alergen, tubuh mereka merespons dengan meningkatkan peradangan di saluran pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti batuk, sesak napas, dan mengi. Alergi merupakan salah satu pemicu utama yang dapat memperburuk kondisi asma pada banyak orang.
Paparan terhadap asap rokok dan polusi udara juga merupakan penyebab penting dari penyakit asma. Asap rokok, baik yang terhirup langsung maupun pasif, dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, memperburuk gejala asma, dan bahkan dapat memicu serangan asma pada individu yang sebelumnya tidak menunjukkan gejala. Begitu pula dengan polusi udara dari kendaraan bermotor dan industri, yang menghasilkan partikel halus dan gas berbahaya. Polutan ini dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan peradangan, yang berkontribusi pada timbulnya gejala asma.
Selain itu, infeksi saluran pernapasan juga dapat menjadi penyebab atau pemicu asma, terutama pada anak-anak. Infeksi seperti flu atau infeksi saluran pernapasan bagian atas dapat memicu peradangan pada saluran pernapasan, yang memperburuk gejala asma atau bahkan memicu serangan asma baru. Virus yang menyerang saluran pernapasan dapat meningkatkan pembengkakan pada saluran udara, menyulitkan pernapasan dan memperburuk kondisi penderita asma. Pada anak-anak, infeksi ini seringkali berperan dalam perkembangan atau eksaserbasi asma.
Faktor lingkungan dan kondisi iklim tertentu juga dapat mempengaruhi timbulnya asma. Perubahan cuaca, seperti suhu yang sangat dingin atau panas, sering kali dapat memicu gejala asma. Udara dingin yang masuk ke saluran pernapasan bisa menyebabkan penyempitan saluran udara, sementara suhu panas dan lembap dapat meningkatkan risiko iritasi. Selain itu, kelembapan yang tinggi juga dapat memperburuk pertumbuhan jamur dan tungau debu, yang dikenal sebagai alergen potensial yang dapat memicu serangan asma pada sebagian orang. http://assets-stage.scup.org/
Stres fisik dan emosional juga merupakan faktor yang dapat memperburuk gejala asma. Ketika seseorang merasa cemas, marah, atau tertekan, tubuh akan melepaskan hormon tertentu yang dapat memicu peradangan pada saluran pernapasan. Stres mental dan fisik dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas gejala asma, bahkan pada individu yang sudah memiliki kondisi ini. Oleh karena itu, pengelolaan stres yang baik sangat penting dalam menjaga kontrol terhadap asma dan mencegah eksaserbasi.